PERANG BADAR KUBRA

PERANG BADAR KUBRA - Salam sahabat Semua Kumpulan Edisi Khutbah Jumat Singkat , Pada Khutbah Jum'at yang anda baca kali ini dengan judul PERANG BADAR KUBRA, kami telah mempersiapkan artikel berupa khutbah Jumat ini dengan baik untuk sahabat baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi khutbah jumat Artikel NABI MUHAMMAD SAW, yang kami tulis kembali ini dapat anda pahami. baiklah, selamat menghayati.

Judul : PERANG BADAR KUBRA
link : PERANG BADAR KUBRA

Baca juga


PERANG BADAR KUBRA

PERANG BADAR

        Setelah hijrah ke Madinah, bagaimanakah keadaan Nabi Muhammad . dan para pngikutnya? Apakah mereka bisa bersantai setelah lepas dari gangguan para kaum kafir Quraisy? Tentu tidak. Tugas yang diemban Nabi Muhammad . dan kaum muslimin semakin berat. Penentangan kaum kafir Quraisy juga semakin keras. Mereka tetap berusaha untuk menghancurkan kaum muslimin dengan segala macam cara. Akhirnya, terjadilah perang besar yang pertama kali antara kaum Muslimin dan kaum kafir yaitu perang Badar

        Kepergian kaum muslimin ke Madinah untuk berijrah menyebabkan mereka kehilangan rumah, tanah, harta benda. Kaum kafir Quraisy kemudian merampas harta benda mereka yang ditinggalkan di Makkah. Hal itu menguatkan pertentangan antara kaum muslimin dan kaum kafir Makkah.
   
A.       Sebab – Sebab Perang Badar
 
        Kaum kafir Quraisy pada waktu itu melakukan perniagaan ke Syam. Untuk menuju Syam mereka harus melewati madinah. Keberadaan kaum Muslimin di Madinah membuat mereka khawatir akan keselamatan jiwa dan harta mereka. Mereka beranggapan apabila kaum muslimin hancur, maka perniagaan mereka akan aman. Selain itu, sesembahan mereka akan aman. Sikap kaum kafir Quraisy ini membuat kaum muslimin membulatan tekad dan mengobarkan semangat untuk jihad fi sabilillah menghadapi mereka.

B.       Berkecamuknya Perang Badar
 
Perang badar terjadi di Lembah Badar. Badar adalah sebuah pangkalan air yang terkenal yang berletak diantara Makkah dan Madinah. Letaknya tidak jauh dari Laut Merah disebelah barad daya Madinah. Tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H. Kaum muslimin keluar untuk menghadapi kaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan dari Syam (Suriyah). Mereka membawa barang dagangan senilai 50.000 dinar. Akan tetapi, Abu Sufyan mengetahui rencana itu, kemudian ia mengirimkan utusan untuk kembali ke Makkah dan meminta bala bantuan kepad kaum Quraisy untuk menyelamatkan harta perniagaan mereka.

Kaum kafir Quraisy kemudian mengirimkan pasukannya yang berjumlah kira-kira 1.000 orang. Mereka terdiri atas 600 tentara berbaju besi, 100 tentara berkuda merangkap regu perbekalan, serta 300 orang tentara cadangan yang merangkap sebagai juru musik. Adapun kaum Muslimin berkekuata 313 orang. Mereka terdiri dari 83 kaum Muhajirin dan 230 kaum Anshar. Mereka hanya mengendarai 70 ekor unta dan tidak lebih dari 3 ekor kuda.

Kaum kafir Quraisy dipimpin oleh tiga orang pahlawannya yang berasal dari keluarga terhormat. Mereka adalah Utbah bin rabi’ah (ayah dari ibu Mu’awiyah bin Abu Sufyan, HIndun), Walid (putra Utbah, saudara Hindun), dan Syaibah (saudara Utbah). Adapun kaum muslimin dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad . Sementara itu, Abu Sufyan mengambil jalan lain. Ia menghindari kaum muslimin dan membawa kafilahnya menyusuri jalan pantai dan berhasil tiba di Makkah dengan selamat.

Perang badar dimulai dengan adu tanding. Utbah bin Rabi’ah dihadapi oleh Ali bin Abi Thalib. Ubaidah bin Haris menghadapi Walid bin Utbah. sedangkan Hamzah bin Abdul Muthalib menghadapi Syaibah bin Rabi’ah. Perang tanding berlangsung sengit. Masing-masing menunjukkan kekuatannya untuk saling membunuh. Akhirnya, ketiga pahlawan kafir Quraisy terbunuh dalam perang adu tanding tersebut. Dan di pihak kaum muslimin Ubaidah bin Haris mati syahid karena menderita luka-luka.

Kemenangan ketiga panglima muslim menambah semangat pasukan muslim lainnya. Perang terbuka pun segera berlangsung. Bersama sahabt yang lainnya Abu Bakar as-Siddiq Kanjeng Nabi Muhammad . menyerukan semangat kepada au muslimin. Beliau berteriak “Demi Dzat yang diri Muhammad ada didalam-Nya, tidaklah seorang diantara mereka yang berperang pada hari ini dengan sabar, mengharap Ridha Allah, serta maju terus pantang mundur, melainkan Allah memasukkannya ke dalam surga. Bangkitlah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Allahu Akbar.... Allahu Akbar... Allahu Akbar...!”. Selain itu, Nabi Muhammad . juga memanjatkan doa kepada Allah swt, “’Ya Tuhanku! Andaikata kelompok ini hancur, siapa lagi yang akan menyemba-Mu di permukaan bumi ini?

Dengan seruan semangat dan doa Nabi Muhammad , pasukan kaum muslimin makin bersemangat dalam bertempur.  Walaupun jumlah mereka lebih sedikit dibanding umlah kaum kafir Quraisy. Mereka berperang demi membela agama Allah swt. sedangkan kaum kafir Quraisy berperang demi melampiaskan dendam dan kebencian kepda Nabi Muhammad . dan kaum muslimin.

Oleh karena itu kaum muslimin perlahan-lahan berhasil mendesak kaum kafir Quraisy. Pasukan kaum kafir Quraisy mulai gentar menghadapi kaum muslimin yang pantang menyerah. Dalam sebuah kesempatan, pasukan muslim berhasil membunuh pemimpin kaum kafir Quraisy yaitu Abu Jahal. Hal itu membuat kaum kafir Quraisy bercerai-berai. Akhirnya kaum muslimin berhasil meraih kemenangan.

Dalam perang badar ini, kaum muslimin mebunuh 70 orang tentara Quraisy. Selain itu, mereka juga menawan 70 tentara termasuk tokoh-tokoh Quraisy. Bagi para tawanan, Nabi Muhammad . memberinya tiga pilihan, yaitu :
a.        Dibebaskan dengan syarat membayar sejumlah tebusan
b.        Dibebaskan apabila bersedia masuk islam.
c.         Dibebaskan dengan syarat bersedia mengajar baca tulis kepada sepuluh orang penduduk Madinah.
     
C.       Akibat Perang Badar
 
Perang Badar merupakan perang yang menyaring antara kebaikan dan kebatilan yang dimenangkan oleh umat Islam dengan kemenangan gemilang. Oleh sebab itu perang ini dinamakan perang badar Al-Kubra. Juga disebut Ghozwah al-furqon (perang yang menentukan). Dalam perang ini, Allah swt, menentukan mana yang baik dan mana yang batil. Para sahabat yang mengikuti perang ini disebut badriyin, suatu gelar kehormatan yang tiada taranya. Kemenangan yang gemilang bagi kaum muslimin dalam perag badar telah memberika kedudukan yang mantap. Kaum muslimin tidak perlu takut lagi menghadapi kaum kafir Quraisy. Mereka telah memiliki kekuatan  yang seimbang. Kaum kafir Quraisy tidak akan berani lagi mengganggu peribadatan kaum muslimin. Hal itu merupakan akibat langsung dari perag badar bagi kaum muslimin.

Adapun akibat perang badar bagi kaum Yahudi Madinah adalah keputusan mereka untuk melibatkan diri dalam medan perang. Mereka menyadari, ternyata kaum Quraisy tidak mampu menumpas kaum muslimin. Oleh sebab itu, mereka mulai mengadakan tipu muslihat untuk membunuh Nabi Muhammad saw. Hal ini tentu saja menambah beban berat bagi kaum muslimin.

Akibat perang badar yang lain adalah turunnya ayat mengenai pembagian harta rampasan perang, yaitu surat al-Anfal ayat 41. 

وَاعْلَـمُوْا أَنـَّمَا غَـنِمْتُمْ  مِنْ شَئٍ فَأَنَّ لِلَّـهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْـقُـرْبَى وَالْـيَـتَـمَى وَالْمَسَكِيْنِ وَابْنِ السَّـبِـيْلِ  إِنْ كُـنْـتُمْ  آمَنْـتُـمْ بِاللَّـهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقـَانِ يَوْمَ الْـتَـقـَى الْجَمْعَنِ. وَاللَّـهُ عَلَى كُلِّ شَئٍ قـَدِيْرٌ.
 
Artinya :
Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak yatim, orang miskin, dan Ibnu sabil (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari furqon, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ” (Q.S. Al-Anfal : 41)

        Ketika kaum muslimin hendak pulang dari Badar menuju Madinah, timbullah pertanyaan mengenai siapa yang berhak atas harta rampasan tersebut. Hal itu mengakibatkan beberapa kelompok dari kalangan muslimin saling mengakui hak atas harta rampasan tersebut. Diantaranya adalah kelompok penyerang, pasukan pengejar dan barikade pengawal Nabi Muhammad akhirnya, Nabi Muhammad saw.  memerintahkan seluruh harta rampasan itu diserahkan kepadanya.

        Nabi Muhammad .  kemudian mengutus  Abdullah bin Rawahah dan Zaib bin Harisah  ke Madinah untuk mengabarkan berita kemenangan itu kepada kaum muslimin di sana. Di lain pihak, Nabi Muhammad .  dan kaum muslimin lainnya berangkat menuju Madinah dengan membawa tawanan dan harta rampasan perang. Sesampainya di Safira, Nabi Muhammad saw.  berenti di sebuah bukit berpasir. Di sinilah turunnya surat al-Anfal ayat 41. Dengan turunnya ayat tersebut, Nabi Muhammad .  membagi harta rampasan dengan cara sebagai berikut :
 
1.    Seperlima diserahkan untuk sabilillah, yaitu bagi Allah swt, Rasul, kerabat rasul, anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil.
2.        Empat perlima diserahkan kepada kaum muslimin yang ikut berperang.
           
Selanjutnya, Nabi Muhammad . membagi harta rampasan tersebut secara merata dan adil di kalangan umat muslim. Bagian untuk mereka yang gugur di medan perang diberikan kepada ahli warisnya. Kaum Muslimin yang tinggal di Madinah dan tidak ikut berperang, mendapat bagian. Hal ini dikarenakan yang mendapat kemenangan adalah semua kalangan kaum muslimin, baik yang bertempur maupun yang membantu dibelakang. Demikianlah, perang badar menajdi awal kemenangan kaum muslimin. Sealiknya, kaum kafir Quraisy makin dendam. Mereka selalu berusaha untuk menghancurkan Islam dengan segala cara.
 


Demikianlah khutbah jum'at kali ini PERANG BADAR KUBRA

Sekianlah khutbah jumat PERANG BADAR KUBRA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sahabat semua. baiklah, sampai jumpa di postingan khutbah jumat lainnya.

Anda sekarang membaca artikel khutbah jumat PERANG BADAR KUBRA dengan alamat link https://edisikhutbahjumat.blogspot.com/2016/08/perang-badar-kubra.html

0 Response to "PERANG BADAR KUBRA"

Posting Komentar